PERKENALKAN BUDIKDAMBER PADA PEMBELAJARAN P5
Oleh : Gusti Siskarsari, S. S
Taukah kalian apa itu Budikdamber? Sebetulnya istilah Budikdamber
bukanlah istilah yang asing, namun di
kalangan warga SMPN 2 Kutasati (Spendaku) hal tersebut adalah sesuatu yang baru
dan masih asing. Nah di Spendaku, untuk kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila) Kurikulum Merdeka akan diperkenalkan dan belajar lebih jauh
mengenai Budikdamber.
BUDIKDAMBER adalah membudidayakan ikan dan sayuran
dalam satu ember yang merupakan sistem akuaponik (polikultur ikan dan sayuran).
Bisa dikatakan bahwa Budikdamber menjadi salah satu kegiatan budidaya ikan yang
dapat dilakukan di lahan yang cukup terbatas dan juga merupakan kegiatan urban
cultur yang dapat dilakukan untuk memenuhi gizi. Keuntungan dari budidaya ikan
dalam ember adalah hemat energi, karena tidak memerlukan aliran listrik untuk
suplai oksigen maupun sirkulasi air kolam.
Budikdamber dapat dilakikan di lahan yang sempit atau
terbatas. Kondisi lahan yang semakin terbatas dan peryambahan penduduk yang
semakin meningkat menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat begitu juga di
pedesaan khususnya bagi golongan menengah ke bawah. Dengan memanfaatkan lahan
minimalis Budikdamber dapat dimanfaatkan untuk memenuhi gizi keluarga maupun
sebagai usaha sampingan.
Kegiatan Budikdamber yang dilakukan di Spendaku
dilaksanakan dalam rangka kegiatan P5. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu yang pertama yaitu penyuluhan, kedua memperkenalkan Teknik
budidaya ikan dalam ember dan yang ketiga adalah penanaman sayur organic yg
pelaksanaannya bekerja sama dengan BBI Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan
Kabupaten Purbalingga.
Selanjutnya setelah dibentuk kelompok, siswa siswi
kelas VII Spendaku langsung melakukan praktik yang diawali dengan menyiapkan
media. Yang pertama adalah menyiapkan ember besar dengan diameter yang sudah
ditentukan kemudian memberi lubang pada bagian tutup sesuai ukuran gelas air
mineral atau minuman kemasan dengan memanfaatkan limbah di sekitar lingkungan
sekolah sebagai wadah media bercocok tanam, lalu memberi media bercocok tanam
pada gelas tersebut dengan memberi lubang tterlebih dulu pada gelas-gelas
tersebut. Langkkah selanjutnya adalah menyiapkan benih ikan yang dalam hal ini
ikan yang digunakan adalah ikan lele. Kemudian yang terakhir adalah menanam
bibit sayur kangkong pada media yang sudah disediakan.
Kenapa dipilih ikan lele? Padahal selain lele bisa
menggunakan ikan gabus, sepat maupun gurame. Hal ini dilakukan dengan berbagai
macam pertimbangan yaitu diantaranya ikan
lele paling tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem dan memiliki daya
tahan yang kuat. Dan yang paling utama ikan lele paling murah bibitnya namun
memiliki gizi yang tinggi. Untuk bibit tanaman ada beberapa alternatif yang
lain selain kangkong yaitu misalnya bayam brasil, bayam, slada air, tomat dan
lain sebagainya.
Kegiatan tersebut bukan kegiatan sesaat saja namun
merupakan kegiatan berkelanjutan. Masiing-masing kelompok bertanggung jawab
untuk memberi makan dan mengontrol ketersediaan air pada ember. Diharapkan ke
depannya Budikdamber menjadi salah satu bentuk kegiatan maupun usaha sampingan
dii rumah di saat liburan atau bahkan menjadi inspirasi untuk orang tua di masa
pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid 19. Dan yang pastinya ikut mensukseskan
program pemerintah yaitu GEMARIKAN.
0 komentar:
Posting Komentar